THE TIME WITH NO NAME, THE SELF WITH NO NAME: 01/01/2006 - 02/01/2006

Sunday, January 29, 2006


- Judulnya: Kusut -

From: ******
Date: Sat, 28 Jan 2006 19:52:00 GMT+0700
Subject: a child slept in the fogs
Message:

last night, i saw you speak in your sleep
: Anne
our paused discussion but enough to meet my thirst
----------

From: Anne
Date: Fri, 27 Jan 2006 14:33:00 GMT+0700
Subject: Re: a child slept in the fogs
Message:

Hahaha
Itu gw ?
kenapa gw ?
Hahaha
----------

From: ******
Date: Tue, 31 Jan 2006 00:51:00 GMT+0700
Subject: Re: Re: a child slept in the fogs
Message:

haha..."warming" after dark

karena
selintas elo dtng ke pikiran gue ketika petikan di E mayor itu memecah hening tengah malam
tertidur dibawah jendela kamar, berselimut kelambu yang menari dihembus bayu
kemudian kulihat ragamu tanggal
bertelanjang kini jiwamu menari dilingkar
petuah-petuah dari lembah Indian suku
sampai kembali di E mayor, kabut itu masih menjadi teman tidurmu,
sedangkan jiwamu menyandera aku hingga petikan terakhir berhenti berdetik pagi

mary jane adalah bisikan mantra malam itu
dia yang memanggil
:Anne
untuk merasuk ku melegakan kehausan


ps: hati-hati, mantra itu maut tp juga hasrat


haha.. ya gitulah =)
@#$%^
----------

Wednesday, January 25, 2006

"Ooh! Get me away from here I'm dying" - Belle & Sebastian

Akhirnya jadi tidak lebih dari kewajiban moral dan beban mental saja
Apalagi sejak paru-paru kirinya harus diangkat
Jangankan bersuara, bergerak saja saya sudah malas
Heran deh, semua jadi gampang marah sekarang
Padahal jelas-jelas tertulis di jidat saya: "Handle With Care, Morons!"
Saya kan bukan Laila Ali ...

Sunday, January 08, 2006


Perempuan macam apa ? Bahkan menjadi bajingan pun kamu tidak mampu.
Percuma saja mereka memanggilmu iblis .. menghancurkan sesuatu saja kamu tidak bisa. Atau tidak punya nyali ?
Sudahlah, ganti saja screensaver itu. Biarkan layarmu menghitam sempurna seperti mimpi-mimpimu yang lain. Lupakan dan tinggalkan. Itu akan jauh lebih mudah buatmu.
Telanlah dengan senyum rasa kecewamu, ketika kamu membungkus paket berisi dengki untuk si dia yang selalu menang itu.
Menerima kekalahan bukan berarti kamu pecundang.
Kamu cuma bajingan gagal yang telah lelah.