THE TIME WITH NO NAME, THE SELF WITH NO NAME: 04/01/2005 - 05/01/2005

Saturday, April 30, 2005

Bon Voyage, "FRIENDS"!! And don't come back!!

Tuesday, April 26, 2005

just love me, mom ?? please ??

Saturday, April 23, 2005



How to make a anne
Ingredients:

3 parts jealousy

3 parts courage

3 parts ego
Method:
Combine in a tall glass half filled with crushed ice. Add curiosity to taste! Do not overindulge!


Your Name:


Tuesday, April 19, 2005

"Orang yang telah mengamputasi diri mereka dari ingatan mereka sendiri akan menjadi spesies zombie" - Jose Saramago

Beberapa waktu kemarin saya sempat berpikir untuk berkorban merelakan sisa hidup saya untuk orang lain. Dengan berusaha untuk menjadi ramah, lebih membuka diri, menjadikan diri sendiri sebagai telingan yang berfungsi sebagai fasilitas umum, yang siap mendengar dan menampung semua keluh kesah semua orang, dan berusaha menjalin pertemanan dengan semua orang.
Tapi semakin lama, setelah handphone saya menjadi dua kali lebih sibuk daripada biasanya, menerima telepon atau sms dari orang-orang bermasalah yang ingin bercerita dan meminta solusi; dengan atau tanpa peduli apakah saya sendiri memiliki masalah atau tidak, saya mulai ketakutan. Ternyata memiliki banyak teman tidaklah seasik yang saya duga.
Kembali berpikir, betapa enaknya bila nanti saya mati, saya mati tanpa menjadi kenangan bagi siapapun.mati sebagai seseorang yang tidak pernah memiliki catatan apapun tentang dirinya selain selembar catatan kependudukan. Apa namanya ?? "statistik vital". itu saja.
Saya memang tidak ingin mengingat apa-apa sebenarnya. Dan saya sudah hampir berhasil melakukannya, sampai kemudian saya sadar, bahwa orang-orang tidak akan dengan mudah melupakan begitu saja siapa saya di masa lalu.
Proses transformasi saya untuk merubah image ternyata menjadi sebuah perdebatan. Orang-orang yang merasa lebih tau tentang diri saya, dibanding saya sendiri, enggan kehilangan objek gunjingan.
Ah ... antusiasme itu terlanjur hilang. Melarikan diri dari bayang-bayang sendiri memang sulit. Seandainya saja kota ini dijangkiti penyakit lupa, seperti yang terjadi pada Macondo, mungkin itu akan bisa dibilang sebagai tahap teraman dalam hidup saya. Tidak perlu ada yang tau siapa, dan bagaimana saya. Dan saya pun dapat menyajikan diri saya kehadapan semua orang sebagai anne yang benar-benar baru. Terbebas dari beban perasaan telah menipu, memanipulasi, menyakiti, atau membohongi siapapun.
Tapi itu tetaplah jelas tidak mungkin. Sebanyak apapun saya menghadiahi diri saya alkohol atau ganja, ingatan-ingatan tentang masa lalu hanya akan menghilang dalam dunia 3 dimensi selama beberapa saat saja, dan itupun cuma hilang dari otak saya saja!!
Lalu kalau gurauan seorang teman tentang tekhnologi mencuci otak yang bisa menghapus memori, bayangkan berapa banyak uang yang harus saya keluarkan untuk membiayai proses pencucian otak pada begitu banyaknya orang yang saya kenal ??

Kenapa sih ingin menjadi orang baik saja mesti dipersulit ??

Sunday, April 17, 2005

- Valentine -

Untuk degup detik & kilas cerita
Untuk mata lentik & tangisan luka
Untuk resep makan
Untuk gerimisnya hujan

Terima kasih,
untuk kesendirian
Terima kasih,
untuk kebersamaan

Selamat hari ini,
Esok,
& kapan saja !!


:Untuk Anne
-=Dala=-
14 Februari 2005

Saturday, April 16, 2005

Menjadi berarti bagi seseorang adalah sebuah hal yang tidak pernah berani saya impikan untuk terjadi. Tapi terima kasih karna telah menjadikannya nyata, pam!!

Thursday, April 14, 2005

Akan tetap ada tawa, ada bahagia, dan persahabatan yang tak terberai.
Satu ranting patah membusuk, ranting lain akan segera bersemi.

It's your life, without me.

-EgoLonte-

Wednesday, April 13, 2005

Nama Saya Anne, Si Perempuan Berkeringat

Burung-burung terbang ke selatan
Matahari pergi muntah ke laut [Nafasnya bau vodka]
Tandanya hari sudah sore

Bis kota bau orang Jakarta
Keringatnya, keringat ibu kota
Di ketiakku, terselip pekerjaan
Tangan kananku menggapai besi
Menjaga keseimbangan
Menjaga kewarasan

Pantat-pantat berjejalan
Tangan copet berseliweran
Kondektur mengetuk koin
Aku terjepit, bau knalpot

Ban mobil berdecit-decit
Suara klakson Tat Tet Tot
Pengamen Brang Breng Brong
Ini Jakarta, kota edan
Dan disini aku tertahan

Ngentot! Siapa yang colek pantat
Pikiran kalut, muka pun kusut
Pulang ke rumah, dada mengglayut
Ini hati penuh belatung, mulai membusuk

jakarta sore hari
Sepulang kerja, membikin gila

Gula habis, kopi pun pahit
tak apalah .. hidup kan jauh lebih sengit
geram menggigit tak perlu menjerit
Besok kita mengulang pahit

Jakarta mulai gelap
Bulan muncul dengan muka malas
Kutanya kenapa ..
Dia bilang tadi tersesat
Katanya habis dari Mars
Enggan kembali, tapi dimarahi Tuhan
Tuhan bilang harus kembali

Soalnya, di Jakarta masih ada yang butuh bulan
Siapa?
Itu tuh, yang baru pulang kerja

Ah Tuhan bisa aja ... ;P

Tuesday, April 12, 2005

Bukan tentang siapa yang salah
Ini tentang aku yang rindu melenguh dalam kuyup
Ini tentang aku yang kagum pada pelangi, yang muncul bila mata terpejam
Sungguh, ini bukan tentang siapa yang salah
Ini tentang kecupan dikening
Ini tentang bercinta diatas kloset
Ini tentang nafas menderu dalam gelap

Siapa yang salah ???
Tidak ada.
Tatapan matamu pun tak mungkin pernah salah
Apalagi dengan tubuhmu yang semanis kecap
Bibirmu yang sekenyal marshmallow
Dan senyummu yang seterang lampu jalan tol
Sungguhpun aku rela mati demi itu.
Ah, tapi memang cuma hatimu yang belum kukenal
Jadi jangan salahkan aku dulu!

Dan sekali lagi jujur kukatakan...
Ini bukan tentang siapa yang salah,
Ini cuma tentang aku yang kalah.

Monday, April 11, 2005

Pergi tidur dengan wajah belepotan cat
Bangun tidur dengan kepala berat
Absen dicetak dengan tinta merah karna terlambat
Muka-muka tak ramah di kanan-kiri meja
Handphone yang kering pulsa,
Kotak rokok yang semakin ringan,
Komputer yang mendengung-dengung
Telepon yang berdering tak penting
Sepatu lupa dicuci
Celana dalam lupa diganti
Rambut lengket malas keramas
Semua berdebat, Semua berbicara, Semua berteriak
Riuh, Riuh, Hingar, Riuh, Bingar
Prang Prong Prang Prang Dor Prang Duk Jleger
Duk Stak Duk Stak Cuit Cuit Pret
Tuing Tar Bleh Cuih Puah Srak Srot Towet Towet

Satu tahun yang lalu
Di kota ini
Aku menangis
Menggelinjang bersimbah darah
Berada satu langkah menuju kematian
Dia mati ...
Tanpa pemakaman
Tanpa bunga-bunga
Tanpa upacara ...
Hari ini,
Kenakan pakaian hitammu
Kita berkabung
Untuk seseorang yang mati demi nama baik seorang bejat
Yang bahkan tidak peduli siapa yang mati

Wednesday, April 06, 2005

Kupu-kupu Kelabu dan Kupu-kupu Pelangi


"Apa sih yang dia pikirkan sewaktu memilih kupu-kupu jelek itu sebagai pasangannya?", kata bunga tulip kepada serumpun mawar yang kemudian setuju mengiyakan.
"Kupu-kupu itu begitu jelek!!! Lihat saja warnanya yang suram seperti kematian. Begitu kelabu ... begitu membosankan. Abu-abu, warna yang sama sekali tidak memiliki kejelasan. Warna yang cuma berenang terombang-ambing dalam ketidakpastian antara hitam dan putih. Kupu-kupu yang pemurung, pemarah dan tidak suka berteman. Bahkan bunga paling buruk sekalipun enggan berbagi nektar dengannya."
"Dan cobalah kalian lihat si kupu-kupu Pelangi! Sayap begitu indah. Seolah-olah semua warna-warna terbaik di dunia menyatu dengan sempurna, menciptakan motif-motif unik yang mana hanya para kupu-kupu kesayangan dewa-lah yang berhak memilikinya. Kupu-kupu yang tampan luar biasa! Semua bunga berebut ingin dihinggapi, semua kupu-kupu betina, bahkan jantan, ingin menjadi temannya!"

Adalah sebuah kejanggalan yang mengerikan, pabila si kelabu dan si pelangi bersatu. Seperti seorang pangeran tampan yang kaya raya memutuskan meminang seorang gadis bisu dari dusun yang buruk rupa. seperti berlian terbaik dunia bersanding dengan batu kerikil. Tidak layak, bahkan bisa dibilang amat sangat diharamkan untuk bersama!!!

Tapi siapa yang tau isi hati si Kelabu?? Seperti biasa, sore itu si Kelabu terbang dengan murung diantara ilalang. Dia begitu lapar dan kesepian. Semua bunga selalu menguncup bila dia dekati, sehingga setetes nektar pun tak pernah ada untuk dirinya. Tubuhnya kian lama kian melemah. Ia butuh energi untuk tetap dapat mengepakkan sayapnya. Ia membutuhkan si Pelangi ...
Namun si kupu-kupu Pelangi terlalu asik dengan dunianya yang riuh dan bergelimang cinta. Kehadiran dan keberadaan si Kelabu yang samar-samar, terkadang membuat si Pelangi lupa bahwa si Kelabu itu ada.
Walaupun begitu, si Kelabu paham betul dan memaklumi, bagaimana mungkin si Pelangi mampu memahami kesendiriannya, apabila dia sudah terbiasa hidup diantara banyak serangga yang menyayanginya, dan para bunga yang selalu membanjirinya dengan manisnya nektar.

Sekelompok kupu-kupu cantik berwarna kuning terlihat cekikikan sambil bergunjing saat terbang melewati si Kelabu, yang sedang bersandar lemah pada batang rumput. "Lihat dia, warnanya semakin hari semakin kusam. Lihat tubuhnya yang kurus kering dan keriput. Benar-benar menjijikkan. hihihihi ... "
Si Kelabu berpura-pura tuli ...
Di kejauhan terlihat si kupu-kupu Pelangi yang tampan sdang asik bercengkrama dengan kupu-kupu warna-warni diantara bunga melati. Si Kelabu hanya bisa memperhatikan saat si Pelangi tertawa bahagia, sementara kupu-kupu dan serangga lainnya memandang kagum kearahnya. Dunia yang berbeda. Dilimpahi cinta ... dan kekurangan cinta ...
Bahkan si Kelabu hampir-hampir lupa caranya berbicara, setelah sekian lama dia terbiasa berdiam diri, menutup mulut, dan hanya berbincang dengan dirinya sendiri didalam hati.
Betapa sebenarnya si Kelabu ingin mengenal dunia si Pelangi. Tetapi selalu ada jarak diantara mereka ... bagi dua warna yang dinajiskan untuk bersatu. Si Kelabu tetap bertahan dan mencoba mengerti. Toh ia pun tidak ingin kehilangan si Pelangi. Karena hanya Pelangi-lah yang ia miliki sekarang ini, dan entah apa jadinya hidup tanpa kehadiran si Pelangi.

Kelabu mencintai Pelangi. Pelangi tidak peduli. Kelabu membutuhkan Pelangi. Pelangi tidak mengerti.

[Never there. You're never there. You're never, ever, ever, ever there -Cake]

Sunday, April 03, 2005

What a busy world !



selamat datang kehidupan normal ...
selamat menjadi manusia kebanyakan ...
selamat menjadi salah satu dari orang-orang yang terjebak kemacetan jakarta di pagi hari ...
selamat datang 9 to 5 ...
welcome to the jungle, anne!!!

Friday, April 01, 2005

["She's a very kinky girl...The kind you don't take home to mother..." Superfreak - Rick James]

malam ini aku cukup tau saja ...
aku tidak pernah ada dihidup siapapun ...

sedangkan aku masih saja mencari-cari ciuman semanis nektar
dipuntung rokok, disaku celana, dibotol aqua ...
yang ternyata terselip diantara helaian rambut [Baca: luka]

tidak punya kertas kosong lagi nih!
cuma hati yang terlalu lapang tak berpenghuni
dimana semua teriakan hanya akan berbalik dalam echo yang menyebalkan
ke-anjing-an yang terlalu menggema dan selalu mengikuti kemanapun aku pergi

sialan!
seperti tikus yang tersesat di labirin berwarna psychedelic
aku tergagap meniti waktu
;yang entah menuju kemana;
tak ada cahaya yang menuntun ...
hanya bisikan menyesatkan dari mulut tak berwajah
dan aku semakin lupa jalan pulang ...

jejak-jejak pelukan ditubuh tertawa mengejek
hangat dan getarnya telah lama hilang ...
yang tercecer cuma getir

entahlah, mungkin aku terlalu nyinyir
memaksa tinggal yang ingin menyingkir

ppffff ...
break sejenak lah ...
sedihnya jangan ditambah dulu ...