THE TIME WITH NO NAME, THE SELF WITH NO NAME: 03/01/2004 - 04/01/2004

Friday, March 19, 2004

udara panas, tipikal musim kering di kotamu
mendera desahmu dalam detak pulsa, irama jantung kita
sementara sungai-sungai masih mengalirkan kesejukan yang sunyi

mesin telepon masih merekam gumam yang sama
suara yang tak jemu kucumbu, meski tak kutemukan jiwa
dalam percakapan kita. kita hanya bosan bicara

di sini, kota yang selalu kauingat dalam sampul surat
aku masih menggambar garis dari bintang ke bintang: membilang saat



Thursday, March 18, 2004

mungkinkah akan tiba saat2 dimana kita bangun pagi di ruangan yang sama ..
dan kamu membaca koran pagi , sementara aku menyiapkan kopi kental kesukaanmu.

yaitu saat2 ketika kita bisa memandang diri kita masing2 menjadi tua. ya .. kita menjadi tua bersama-sama ..
hingga suatu hari nanti .. segerombolan anak2 badung memanggil kita oma dan opa ..
dan kita akan duduk di kursi goyang dengan uban dikepala kita .. tapi tetap dengan cinta yang tak pernah pikun.