THE TIME WITH NO NAME, THE SELF WITH NO NAME: 11/01/2005 - 12/01/2005

Wednesday, November 30, 2005

247 miracles

Saturday, November 26, 2005

i try to believe like i believed when i was five ... when your heart tells you everything you need to know -Lucy Liu

"Just call me if you miss me", dia bilang.
Dan beberapa jam kemudian, saya menelpon dia.
"Jadi secepet ini lo kangen sama gue?", dia terbahak-bahak; suara tawa ajaib yang entah kenapa selalu menimbulkan reaksi aneh diperut dan dada saya. Membuat saya kembali berpikir tentang; semua ini berjalan hampir selama 3 tahun, telah banyak lelaki simpang siur disekitar saya, dan saya masih saja begini kalau menghadapi dia. Sangat bukan saya.
Tapi sekejap kemudian ucapan sahabat saya siang tadi terngiang-ngiang, membantah pikiran dikepala saya.
"orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan kaya kamu, pada akhirnya emang selalu punya partner impian tunggal kok 'nne. Jadi itu gak aneh. makanya saya bilang itu 'sangat Anne'"
Gila! Hari ini rasanya semua serba menakjubkan.
Saya harap ini bukan cuma efek dari potongan rambut baru kami :p
Hahaha .. saya sih berharap setiap hari bisa selalu begini. Serius.

Friday, November 25, 2005

Apakah aku berada di mars,atau mereka mengundang orang mars?? -upstairs

Jakarta, sore menjelang malam (waktu kopaja-kopaja mulai memasang lampu, dan lonte-lonte memasang gincu), di terminal bis bawah tanah yang temboknya berbau busuk luar biasa karna telah ditempeli beribu-ribu penis lelaki yang terkencing-kencing, dengan udara hangat lengket yang hanya mengambang berputar-putar disitu-situ saja tapi dihirup berebutan oleh ratusan lubang hidung pada saat yang bersamaan, aku memuntahkan isi perutku dilantai keramik penuh jejak sepatu berlumpur.
masuk anjing.
Kerennya kota ini, tidak akan ada seorangpun yang datang menghampiri untuk menolongmu, kecuali kamu sampe muntah darah dan hampir mampus.
Beberapa orang berbisik-bisik dan memandang dengan tatapan jijik. Sebagian lainnya memilih pura-pura tidak tau. Semua terlalu sibuk.
Aku berdiam diri beberapa saat. Mengatur nafas, mencoba untuk menetralisir rasa mual perut yang teraduk-aduk dan rasa pening hebat dikepalaku. Lalu kembali melanjutkan perjalanan pulang dengan tampang biasa seolah tidak terjadi apa-apa.
Dasar orang Jakarta ..

Tuesday, November 22, 2005

Anneke Fitrianti = Take infinite ran :)

Sunday, November 20, 2005

I love you not only for what you are, but for what I am when I am with you. I love you not only for what you have made of yourself, but for what you are making of me. I love you for the part of me that you bring out.

Wednesday, November 16, 2005

"To be loved, you have to be nice to people every day. But to be hated, you don't have to do squat." -The Simpsons [television]

Tuesday, November 15, 2005

-I have to go! I have to go! Everybody has to go! Where the Fuck does everybody go when they have to go, huh?-

My god! people say. You have so much self-control!
And later: My god. You're so, so sick.
When people say this, they turn their heads, you've won your little game. You have proven your thesis that no-body-loves-me-every-body-hates-me, guess-I'll-just-eat-worms. You get to sink back into your hospital bed, shrieking with righteous indignation.
See?
you get to say. I knew you'd give up on me. I knew you'd leave.

so leave. just leave. you know i never asked you to stay.

Sunday, November 13, 2005

- Kisah Valkyrie bersayap peri dengan blush on yang tampak seperti bekas tamparan di kedua pipinya -

Aku bukan orang biasa, aku sangat tidak biasa, biarpun tidak terlalu luar biasa. Walaupun begitu, dengan dada membusung aku akan mengutip ucapan Gia, "i am supercool, i'm on top of everything". Aku bangga, dan dengan tanpa rasa takut pada polisi pamong praja yang berpatroli keliling kota, menuliskannya disetiap benda yang kutemui. kutuliskan besar-besar dalam huruf kapital tak beraturan diatas tembok, atap, meja, kursi, wajah bosku, kucing, pos satpam, lengan, baju temanku, daun dan langit.
Walaupun dengungan tak bersahabat dari segala benda seperti sengaja ingin menggangguku, maaf maaf saja, konsentrasiku menghadapi rumus tentang bagaimana caranya menaklukan dunia ini sendirian, tidak akan terpecah. Tak akan pernahlah kalian melihatku menggelepar seperti burung kecil yang terluka. Karna bagaimanapun aku dilahirkan dengan cakar sekuat rajawali. Bahkan aku mampu mencengkram planet Merkurius dengan sebelah tanganku.
Pada tahun 1927, ketika aku masih berupa roh yang melayang-layang didimensi berwarna pyschedelic, sambil bergandengan tangan dengan andy warhol (satu tahun sebelum dia dilahirkan), kami mengira, 58 tahun lagi aku akan dilahirkan sebagai seorang lelaki, sebelum aku tau bahwa ibuku terlanjur melakukan persekongkolan dengan Tuhan, (dan kalau tidak salah juga dibantu oleh seorang gypsi bertelinga lebar yang menggantikan penis gagahku dengan vagina jelek yang menempel dengan buruk diselangkanganku). Itulah sebabnya, kenapa aku menangis dengan keras sewaktu dilahirkan (kalau-kalau kalian bertanya-tanya). Konon, menurut para cicak yang hadir dihari kelahiranku, gypsi itu menyamar sebagai seorang bidan, yang begitu melihat kepala kecilku yang berlumuran darah menyembul dari rahim ibuku, dialah orang pertama yang berteriak paling kencang dan tertawa dengan keras sambil kemudian mengangkat kakiku dengan posisi kepala dibawah, dan lalu menepuk-nepuk pantatku keras sekali. Menurut buku yang aku baca, itu merupakan ritual para kaum gypsi untuk menghilangkan ingatan para bayi yang diubah kelaminnya, supaya dikemudian hari mereka tidak membalas dendam. Tapi sungguh sayang dia salah, karna cicak-cicak temanku telah mengembalikan ingatanku.
Dihari senin yang cerah ini, aku, sang lelaki gagah yang dilahirkan sebagai perempuan perkasa ini, sedang berpikir tentang meniadakan yang ada, dan mengadakan yang tiada. setiada potongan kertas yang bergambar bila diterawang di saku celanaku. Senihil "1 new messege" di kotak masukku.
Mendengar ucapanku barusan, martabak telor disebelahku mendadak hidup dan berkata, "Seperti seorang tukang bubur mendorong gerobaknya sendirian dipagi hari, disebuah tanjakan curam Bangka 1. Semua itu sia-sia. Karna sekuat apapun dia mendorong, gerobak itu akan meluncur kembali ke bawah, kecuali ada satu orang lagi datang membantunya." Aku tercenung. Sia-sia, persis wajahku saat terbangun dari mimpi samar tentang pangeran berperut gemuk, yang menciumi wajahku tak henti-henti, dan menyelipkan setangkai dahlia disela telingaku, dan menimbulkan sensasi nyaman yang aneh sehari penuh. Tapi entah kenapa, karna masih saja, rambut ini kusut dan beraroma kemiri. Aroma yang datang dari masa kecil, dimana ibuku dengan setia menumbuk potongan kemiri berbau aneh itu diatas cobek, dan mengoleskannya di rambut ikalku, dengan harapan rambutku akan menjadi selegam malam dikemudian hari. Dan terimakasih kepadanya, karna kini aku dapat bersembunyi dibalik selimut malam seperti ninja tanpa bisa terlihat oleh mata orang-orang biasa.
Dan mungkin, dengan inilah aku bisa membalas dendam kepada si gypsi bertelinga lebar yang telah merampas kebebasanku sebagai seorang lelaki.
Mengendap-endap diantara malam yang berbau durjana, berkelebatan dibalik pepohonan, aku berjingkat-jingkat dibelakang punggung si gypsi yang sedang menari bersama ular, sambil kuangkat tinggi-tinggi pedang yang telah kuasah bertahun-tahun diatas batu bernama dendam. Lalu kuhujamkan tanpa ampun dipunggungnya.
Waktu seolah berhenti. Hening. Semesta membisu, yang terdengar hanyalah dengus nafasku dan Dwight yang berbicara dengan suara berat yang rendah, "Deadly little Anne. She won't let you feel a thing unless she wants you to. She twists the blade. He feels it."
Darah mengalir kearah dimana semua air mengalir, tanah pun mengecapnya dengan sukacita, dan sekali lagi, aku telah menang.
Janji Tuhan padaku : Reinkarnasiku berikutnya, aku akan menjadi lelaki penguasa dunia.

Wednesday, November 02, 2005

-Crazy about Sin City-

My warrior woman.
My Valkyrie.
You'll always be mine, always and never.
Never.
The Fire, baby.
It'll burn us both.
It'll kill us both.
there's no place in this world for our kind of fire.
Always and never.
If I have to die for you tonight, I will.

Tuesday, November 01, 2005


- What are you doing Saturday night?
+ Committing suicide.
- What about Friday night?

[Play It Again Sam]
I've met God across his long walnut desk with his diplomas hanging on the wall behind him, and God asks me, "Why?"
Why did I cause so much pain?

Didn't I realize that each of us is a sacred, unique snowflake of special unique specialness?

Can't I see that we're all manifestations of love?

I look at God behind his desk, taking notes on a pad, but God's got this all wrong.

We are not special.

We are not crap or trash either. We just are.

We just are, and what happens just happens.

And God says, "No, that's not right."

Yeah. Well. Whatever. You can't teach God anything.