THE TIME WITH NO NAME, THE SELF WITH NO NAME

Wednesday, January 26, 2005

"Pertemuan yang basah"


Lingkaran hidupku, lingkaran hidupnya, adalah dua kutub yang berbeda. Kami hanya bersentuhan dalam sebuah irisan kecil masa lalu. Sebuah arsiran tipis sederhana.
Tapi begitulah, partikel diam memiliki medan magnet jauh lebih besar daripada yang bergerak. Aku ingat, kami tidak pernah berdiri dalam satu titik yang sama. Dia berdiri disebuah sudut yang terjaga oleh cahaya, dan aku berdiri disudut remang yang lain entah untuk apa. Seperti saat-saat sesudahnya dan saat ini. tidak ada percakapan mengalir. Kami berbicara dan bercerita dalam bahasa entah. Tidak ada kata beterbangan. tidak juga pertikaian.
Dulu sekali, aku pernah berusaha membunuh jiwaku diatas ranjang2 berderit yang terbungkam dalam bisingnya desah, dalam dekapan tangan lelaki2 tanpa rupa dan nama, dalam rangka penghianatanku padanya.
Memang ada sekian kemungkinan untuk bersetia, tapi ada sekian juta kemungkinan, untuk lebih tidak bersetia. setiap orang berada dipercabangan itu. Menyelingkuhi keputusasaan dan kelelahan diri.
perjalanan dan pertemuan2 kami adalah sesuatu hal yang tidak pernah dapat kupahami. entah pada halte keberapa kami akan bertemu. Atau bisa jadi sebenarnya kami berada didalam kereta yang sama tanpa disadari. Dan peron2 tua didepan menjadi ladang pertemuan yang tidak menyemaikan apa-apa. karena dia tidak menginginkannya. Aku pun tidak.
kami berhadap-hadapan, saling menatap, namun tidak pernah ada yang berubah. Cuma saling mengetahui nama masing2, tidak pernah benar2 saling mengenal.
Selesai sudah. Begitu instan.
dan petemuan singkat disebuah sore dikota yang diguyur hujan ini, hanya merupakan perselisihan jalan, untuk aku dan dia melanjutkan kembali perjalanan masing2 menuju antah berantah ...
Sedikit menggigil dia berkata,"siapkan diri. Tuhan masih punya banyak skenario untuk aku dan kamu"
Ya, semoga saja ia masih menyimpan tatapan matanya yang berkabut untukku diperjumpaan selanjutnya ...

1 Tamparan Penuh Cinta:

Blogger anne Bilang...

senyum saya masih terasa palsu. maklum barang tiruan.

1:24 AM  

Post a Comment

<< Home