THE TIME WITH NO NAME, THE SELF WITH NO NAME

Thursday, February 17, 2005

Banyak hal yang sulit ditebak. Pada awalnya saya berpikir sudah saatnya saya keluar dari dinding yang saya bangun disekeliling saya, dan menghilangkan sikap2 anti-trust terhadap orang lain. Pikiran itu muncul semenjak seseorang datang dan menawarkan persahabatan kepada saya. Dia bilang dia tidak membenci saya, dan mau menerima saya apa adanya. Itu melegakan.
Sayangnya itu tidak berlangsung lama, ketika saya menemukan kenyataan bahwa masih saja ada kecurigaan yang melekat terhadap saya, dan ketika saya tidak lagi bisa menemukan ketulusan dalam persahabatan yang dia tawarkan, mulai terpikir untuk kembali masuk ke cangkang.
Sendiri lagi seperti biasanya ternyata adalah tindakan yang paling tepat untuk menyelamatkan perasaan saya agar tidak lebih hancur lagi dari ini.
Mungkin belum saatnya saya membuka diri, selama belum ada yang benar-benar mengerti.

4 Tamparan Penuh Cinta:

Anonymous Anonymous Bilang...

saha pu??..

12:42 AM  
Blogger Unknown Bilang...

ya ya, memang banyak yg ga terduga. btw masuk ke cangkang kadang menyakitkan juga lho, kadang justru pikiran dan prasangka kita sendiri yg lebih menyakitkan... tapi itu menurut gua hehehe. eh ringo apaan sih? gua asal join juga hahhahahaa

7:46 PM  
Anonymous Anonymous Bilang...

gw pernah diposisi ini selama 4,5 tahun...
dan ga bisa dipungkiri...i hate that moment!!!
but life goes on...right?
tapi terkadang kita akan membuka diri pada saat yang tak pernah kita duga sebelumnya...

9:21 AM  
Anonymous Anonymous Bilang...

ehmmm..gpp kan ngasih comment?
tadi salah...jadi anonymous...hehehehe...

9:24 AM  

Post a Comment

<< Home