THE TIME WITH NO NAME, THE SELF WITH NO NAME

Monday, March 14, 2005

hari ini dimulai ketika tangan seorang sahabat menyentuh pundakku, dan membangunkanku dari mimpi.
bukan sapaan yang kudapat, melainkan sebuah kegelisahan yang sama dengan yang kualami beberapa waktu yang lalu. sebuah ketakutan akan perasaan kehilangan dan ditinggalkan.
kami berbicara dengan sisa-sisa kantukku, kecengenganku, dan akhirnya menangis bersama-bersama.
dengan kesepian dan perasaan keterasingan yang sama, kami saling membuka diri. tidak ada kebohongan apapun, aku sudah telanjang didepannya. [walaupun kadang kejujuran membutuhkan terlalu banyak keberanian buatku]

sungguh suatu cara yang bagus untuk mengawali hari =)

0 Tamparan Penuh Cinta:

Post a Comment

<< Home