THE TIME WITH NO NAME, THE SELF WITH NO NAME

Friday, May 06, 2005

"Seorang tukang sihir yang sangat ampuh, yang ingin menghancurkan seluruh kerajaan, memasukkan ramuan ajaib ke dalam sumur tempat semua orang minum. Siapapun yang meminum air itu akan menjadi gila.
Keesokan harinya, semua orang minum dari sumur itu dan menjadi gila, kecuali raja beserta keluarganya, yang minum dari sumur lain. Raja sangat cemas dan berusaha mengendalikan masyarakat dengan mengeluarkan aturan yang menyangkut keamanan dan kesehatan umum. Namun polisi dan kepala polisi sudah meminum air dari sumur beracun itu, sehingga mereka berpikir aturan yang dibuat oleh raja itu aneh, dan mereka pun mengabaikannya.
Ketika mendengar tentang aturan tersebut, rakyat kerajaan itu merasa yakin raja sudah gila, sehingga memberi perintah yang tak masuk akal. Mereka mendatangi istana dan meminta raja turun takhta.
Merasa putus asa, raja pun siap turun takhta, namun ratu mencegahnya dan berkata: "ayo kita minum dari sumur umum. dengan demikian kita akan berlaku sama dengan mereka."
Mereka pun melakukannya: Raja dan ratu minum air gila, dan seketika mereka pun melantur. rakyat berubah pikiran: sekarang raja menjadi bijak, mengapa ia tidak dibiarkan saja memimpin ?
negeri itu pun hidup dengan damai, meskipun rakyatnya berperilaku berbeda dengan rakyat negeri tetangga. dan raja memimpin sampai akhir hayatnya."


Moral : Orang-orang di dunia ini telah minum air dari sumur beracun yang sama. Mereka pikir mereka normal, karena semua melakukan hal yang sama. Well, aku berbeda dan dianggap gila, karena aku minum dari sumber air-ku sendiri. Dan aku tidak akan pernah berpura-pura telah minum dari sumur yang sama dengan mereka. :D

2 Tamparan Penuh Cinta:

Anonymous Anonymous Bilang...

hoh! kewl sekali. kamu cerpenis? *tolong jangan dihapus CER-nya!* hoishoahosa. kamu realis-magis yah btw?

10:40 PM  
Blogger Unknown Bilang...

wah gw ngerti.... jadi maksudnya elo rajanya ya nne????

11:15 PM  

Post a Comment

<< Home