THE TIME WITH NO NAME, THE SELF WITH NO NAME

Sunday, May 08, 2005

Sepertinya aku mulai menipu diri sendiri lagi. Memaksa menelan bulat-bulat kata-kata cinta yang kamu teriakkan disela-sela orgasme. Aku menghibur diri, berpura-pura senang dan percaya bahwa kamu memang mencintaiku.
[Padahal otakku masih ada pada tempatnya. Hmm ... Tapi kelihatannya agak sedikit mati rasa.]
Oh hai! Hello stranger! Maaf, aku belum berani membuka diri. kenali aku pelan-pelan ya, beri aku kesempatan untuk bisa mengenali kamu juga. Kamu tau? kamu begitu asing, dan itu membuatku ketakutan.

4 Tamparan Penuh Cinta:

Anonymous Anonymous Bilang...

bahagia itu seperti sakit flu, bisa datang tiba2 dan pergi tiba2 :) luv

8:07 PM  
Anonymous Anonymous Bilang...

katanya bahagia itu pilihan... gimana sih... kalo pilihan berarti kita bisa milih kapan kita mo bahagia kan?

2:27 AM  
Blogger anne Bilang...

ternyata bukan cuma tentang memilih kapan kita pengen bahagia. tapi tentang memilih cara untuk bisa bahagia. hmm ... tapi semuanya susah, pam. karna kemaren ini, gw pikir gw bahagia, atau tepatnya akan bahagia. nyatanya??

8:36 AM  
Anonymous Anonymous Bilang...

iya lah. kita kan nggak pernah tau kapan kita bakal bahagia, sedirencanain apapun juga, bahagia itu nggak bisa ditentuin kapan ia dateng. kata orang bahagia itu kalo kita gini gitu gini gitu, kenyataannya? yang pas ma satu orang biasanya nggak pernah pas ma orang laen. kita ternyata lebih banyak tau apa yang bikin kiat NGGAK bahagia, tapi nggak pernah bisa nebak apa yang BISA bikin kita bahagia. jadi ya surprise aja lah... :)

4:59 AM  

Post a Comment

<< Home