THE TIME WITH NO NAME, THE SELF WITH NO NAME

Friday, November 25, 2005

Apakah aku berada di mars,atau mereka mengundang orang mars?? -upstairs

Jakarta, sore menjelang malam (waktu kopaja-kopaja mulai memasang lampu, dan lonte-lonte memasang gincu), di terminal bis bawah tanah yang temboknya berbau busuk luar biasa karna telah ditempeli beribu-ribu penis lelaki yang terkencing-kencing, dengan udara hangat lengket yang hanya mengambang berputar-putar disitu-situ saja tapi dihirup berebutan oleh ratusan lubang hidung pada saat yang bersamaan, aku memuntahkan isi perutku dilantai keramik penuh jejak sepatu berlumpur.
masuk anjing.
Kerennya kota ini, tidak akan ada seorangpun yang datang menghampiri untuk menolongmu, kecuali kamu sampe muntah darah dan hampir mampus.
Beberapa orang berbisik-bisik dan memandang dengan tatapan jijik. Sebagian lainnya memilih pura-pura tidak tau. Semua terlalu sibuk.
Aku berdiam diri beberapa saat. Mengatur nafas, mencoba untuk menetralisir rasa mual perut yang teraduk-aduk dan rasa pening hebat dikepalaku. Lalu kembali melanjutkan perjalanan pulang dengan tampang biasa seolah tidak terjadi apa-apa.
Dasar orang Jakarta ..